KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya tugas ini dapat kami selesaikan
dengan baik tidak lain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika Dasar.
Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan
bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensinya.
karna itu, dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat
penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang
bersangkutan. Didalam Pendidikan Fisika Dasar di jelaskan bahwa teramat Penting
Peranan Sebuah Pendidikan untuk Memacu Peserta Didik agar mengetahui bagai mana
sesuatu itu bisa terjadi. Oleh karna itu didalam tugas atau rangkuman kami ini
akan dijelaskan tentang Bagaimana Sesuatu itu Bisa dikatakan Bergerak dan bagaimana
pendefinisianya, serta Penyelesaian dari suatu gerak tersebut yang dapat
dikembangkan oleh peserta didik.
Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk
menyajikan tugas atau rangkuman ini dengan sebaik – baiknya, akan tetapi
mengingat keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki, kamipun menyadari bahwa
dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan – kekurangannya. Karna itu
kami mengharapkan keritik dan saran yang bersifat membangun.
Atas segala
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………….…………………………………………... 1
1.2 Tujuan Penulisan ……….………………………………………………... 1
1.3 Metode Pengumpulan Data ……………………….……………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR
1.
Pengertian gerak………………..………………………………………… 2
2.
Pembagian Gerak ………….…………………………………………….. 2
1. Gerak Lurus…………………………………………………………… 2
2. Gerak Parabola ……………………………………………………….. 10
3. Gerak Melingkar ……………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Fisika Dasar merupakan bagian
terpenting dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya
ilmu Fisika, kehidupan berbangsa dan bernegara akan terpecah belah. Hal ini
dikarenakan Pendidikan Fisika Dasar sangat berpengaruh terhadap banyak hal
termasuk Pendepinisian masalah gerak pada suatu hal seperti yang akan kami
bahas dalam materi ini. Hal ini tidak terlepas dari hubungan pendidikan Fisika
Dasar. oleh sebab itu alasan kami mengkaji suatu materi fisika yang bertujuan
untuk mendefinisikan suatu gerak dalam bidang datar.
1.2 Tujuan Penulisan
Ø Untuk mengatahui seberapa besar kaitannya
antara Kehidupan sehari-hari dengan Pendidikan Fisika Dasar ini.
Ø Untuk Mengukur Seberapa Hebat Kemampuan kami
dalam mendefinisikan Suatu Materi Perkuliahan ini.
Ø Untuk memenuhi tugas perkuliahan yakni Mata
Kuliah Fisika Dasar.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data pada makalah ini, kami
berupaya mencari beberapa bahan untuk dijadikan sebagai acuan yakni dari, media
Internet, buku, serta sumber – sumber lainya.
BAB II
GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR
1. Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan posisi
suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai
titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif
artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang
bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi
pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila
matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi
matahari.
Contoh lain gerak relatif
adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka
A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan
menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap
B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C
ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C
telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda
yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil
yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini
berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan
karena kita yang melihat sambil bergerak.
2.
Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
- Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
- Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
- Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak
dibagi menjadi 2
- Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.
- Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur
Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas
tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi menjadi 2 :
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
adalah gerak gerak benda yang lintasannya
lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang
bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah
sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
2
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak
terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.
Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur
dari titik awal menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang
lintasan yang ditempuh benda selama bergerak.
Perhatikan gambar dibawah ini
Sebuah benda bergerak dari A menuju B
kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB – BC
= 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m +
90 m = 290 m.
Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda
maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda.
Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya
perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak
yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan
kelajuan adalah sama.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah
gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama.
Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas,
kecepatan dan kelajuan dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut
dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya
perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama
benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan /
jumlah waktu
Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak
memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk
menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap
dan kecepatan yang berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh
dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama
makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh
dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat
adalah
3
Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t
pada GLBB dipercepat
b. GLBB diperlambat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil
(lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat
Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat
Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai
berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah
t detik adalah sebagai berikut:
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan
adalah - , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a) yang
dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah
menggunakan tanda negatif.
4
Latihan soal
- Sebuah bola dengan massa 10 kg dilempar keatas. Setelah mencapai titik tertinggi bola kembali jatuh ke bawah. Apabila percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka (a) Jelaskan gerak apa saja yang telah dilakukan oleh bola, (b) Hitunglah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi, (c) Berapakah tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh bola?
- Jarak sekolah dengan rumah rudi adalah 30 km, Jika waktu masuk sekolah 07.00 dan Rudi berangkat dari rumah pukul 06.30 maka berapakah kelajuan minimum yang diperlukan Rudi supaya tidak terlambat?
- Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat dengan percepatan 2 m/s2 selama 5 sekon. Berapakah kecepatan akhir truk?
- Bus bergerak munuju surabaya. 10 menit pertama menempuh jarak 4 km, 10 menit kedua menempuh jarak 8 km dan 10 menit terakhir menempuh jarak 6 km. Berapakah kecepatan rata-rata bus?
- Perhatikan grafikberikut ini
Pada tahun 1687, Isaac Newton (1642 -
1727) menyatakan tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik.
1.
Hukum
Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang
konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.
Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam,
atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
2.
Hukum
Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya
resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap
M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
3.
Hukum
Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda
memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada
benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi
gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya
berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut
sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
5
Kalau kita lihat dengan seksama dari ketiga
hukum Newton tersebut ternyata ada keterkaitan dengan pernyataan - pernyataan
ilmuwan muslim sebelumnya. Hukum pertama Newton mirip dengan pernyatan Ibnu
Sina. Hukum kedua Newton ternyata sama dengan pernyataan Abul Barakat
Hebattullah bin Malaka, dan Hukum ketiga Newton sama dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Abul Barakat Hebattullah bin Malaka, Ibnu Al-Hayytham, dan
Fakhr El-Din Al-Razi. Walaupun demikian Newton-lah yang pertama menyatakan
ketiga hukumnya secara matematika.
Dengan demikian terlihat bahwa para ilmuwan
muslim sangat berperan terhadap perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang
berkembang saat ini.
Berikut ini adalah sebuah balok diletakkan
pada lantai licin dan ditarik dengan gaya F ke kanan.
Setelah di analisis maka diperoleh gambar
gaya-gaya seperti berikut
Analisis gaya :
1. Gaya searah sumbu X.
Setelah diberi gaya, balok yang semula diam
menjadi bergerak. Gaya yang bekerja sejajar sumbu x adalah Fcosα. Hal ini
dinyatakan dengan hukum Newton sebagai:
ΣFx = m.a
Fcosα - f ges = m. a.
Keterangan :
F = gaya tarik ke kanan. (N)
f ges = gaya gesekan ke kiri (karena lantai
licin maka f ges =0).
m = massa beda (m)
a = percepatan (m/s2).
6
2. Gaya searah sumbu y.
Pada sistem balok ini terdapat 3 gaya yang
sejajar sumbu y yaitu N ke atas, w ke bawah dan F.sinα ke atas. Akan tetapi
balok dalam keadaan setimbang yaitu balok tidak bergerak ke atas atau kebawah.
Dalam hal ini percepatan nol(a=0). Hukum dinyatakan sebagai :
ΣFy = m.a
N + F.sinα - w = m. a.
N + F.sinα - m. g = 0
Keterangan :
N = gaya tekan normal. (N)
w = gaya berat. (N)
m = massa beda (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2).
7
Cobalah
Sebuah balok ditarik sebuah gaya 20 N ke kiri
yang membentuk sudut 600 terhadap horisontal. Apabila massa balok
tersebut adalah 2 kg, tentukanlah:
a. Gaya tekan normal pada balok! (Gunakan √3 = 1,7).
b. Gaya gesekan apabila μk = 0,2
c. Percepatan balok
Jawab:
N + .sin 0
- . = .
N = . -
.sin 0
N = . -
. ½.√
N = N
b. fges = k.
fges = .3
fges = N
c. ΣFx = m a
.cos - ges
= a
. cos 0
- = . a
- = .
a
a = m/s2
Dua buah balok yang berada di lantai
dihubungkan dengan seutas tali. Balok kedua ditarik dengan gaya F ke kanan yang
membentuk sudut α terhadap horisontal . Analisis gaya adalah sebagai berikut.
8
Gaya searah sumbu X:
ΣFx = m a
F .cos α - T + T - fges1 - fges2 = m A
. a + m B. a
Gaya searah sumbu y:
ΣFy = m a
Balok 1 : F .sin α + N1 - w1
=0
dan
Balok 2 : N - w2 = 0
Apabila lantai licin maka fges1 = f ges2 = 0
9
10
Cobalah
Dua balok dihubungkan dengan tali di atas
lantai licin. Balok A 3 kg dan balok B 2 kg. Balok B ditarik dengan gaya 20 N
ke kanan yang membentuk sudut 600 terhadap horisontal. Tentukalah:
a. percepatan balok A!
b. tegangan tali
Jawab:
a. Percepatan balok A sama dengan B yaitu a.
lanatai licin: fges1 = fges2 = 0
ΣFx = m a
.cos - +
= A . + B.
.cos 0
= ( A + B )
. ½ = ( +
) a
a = m/s2
b. Pada balok A berlaku
ΣFx = mA a
T = A
T = .
T = N
11
3. Gerak Parabola
Geral peluru atau parabola pada dasarnya
merupakan perpaduan antara gerak horizontal (searah dengan sumbu x) dengan
vertikal (searah sumbu y). Pada gerak horizontal bersifat GLB (Gerak Lurus
Beraturan) karena gesekan udara diabaikan. Sedangkan pada serak vertikal
bersifat GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) karena pengaruh percepatan
grafitasi bumi (g).
A.
Kecepatan
disebabkan gerak
parabola merupakan perpaduan antara dua gerak maka masing-masing elemen gerak
kita cari secara terpisah. Rumusnya sebagai berikut :
Jadi vx merupakan
peruraian kecepatan awal (vo) terhadap sumbu x sedangkan vy merupakan peruraian
kecepatan awal (vo) terhadap sumbu y.Nilai vx sepanjang waktu terjadinya
gerak parabola bersifat tetap karena merupakan GLB. Namun nilai vy berubah
karena pengaruh percepatan grafitasi bumi, sehingga saat peluru naik merupakan
GLBB diperlambat dan saat peluru turn merupakan GLBB dipercepat.
Setelah kita
mendapatkan nilai vx dan vy, dapat dicari kecepatan gabungannya dengan
menggunakan rumus :
disaat peluru
mencapai titik tertinggi maka vy = 0 maka v = vx . Selain itu rumus vy
di atas hanya berlaku untuk awal peluru bergerak sampai mencapai titik
tertinggi. maka kita harus hati2 dalam mengerjakan soal....apakah waktu yang
diketahui kurang dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi atau
justru melebihinya. namun untuk mengantisipasinya kita tidak perlu mencari
besar waktu saat mencapai titik tertinggi.....saat nilai vy < 0 atau negatif
maka rumus tersebut tidak berlaku lagi.
12
Truzz... rumus apa
yang kita pakai untuk mencari Vy??
Jawabannya : vy
kita cari dengan menggunakan rumus Gerak Jatuh Bebas. tentu saja waktu yang
dimasukkan dalam rumus telah dikurang terlebih dahulu dengan waktu saat
mencapai titik tertinggi.... (Hmm... karena saat melewati titik tertinggi kita
menggunakan rumus baru...jadi waktunya pun dimulai dari titik ini juga....bukan
dari waktu peluru mulai bergerak). mengenai waktu untuk mencapai titik
tertinggi akan dibahas di bawah....sedangkan kalau kalian lupa tentang Gerak
Jatuh bebas coba kalian cari disini.
B.
Jarak Tempuh
Jarak tempuh Peluru
juga terdiri atas dua jenis yakni ketinggian peluru (y) dan jarak
hrizontal/mendatar peluru (x). adapun rumus jarak tempuh sebagai berikut :
Seperti halnya kecepatan peluru..... rumus di atas untuk yang bagian ketinggian peluru (y) hanya berlaku untuk setengah gerakan awal yakni awal peluru bergerak hingga titik tertinggi. saat melampaui titik tertinggi maka gerakan vertikalnya sama halnya dengan gerak jatuh bebas... baik kecepatannya (vy) maupun ketinggiannya (y atau h)
C. ketinggian Maksimal (hmaks) dan Jarak Tempuh Maksimal (xmaks)
Rumus ketinggian
maksimum adalah :
dan waktu saat
ketinggian maksimum terjadi :
bila diketahui ketinggan maksimumnya juga dapat dicari waktunya dengan rumus :
demikian pula bila waktu saat ketinggian maksimum diketahui maka ketinggian maksimumnya dapat dicari dengan rumus :
13
Sedangkan
jarak tempuh horizontal terjauh/maksimalnya dapat dicari dengan rumus :
yang harus diingat
adalah pelajaran trigonometri bahwa nilai sin 2a = 2.sin a.cos a
ingin belajar lebih jauh..?? waktu untuk mencapai jarak tempuh terjauh sama dengan dua kali waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi :
ingin belajar lebih jauh..?? waktu untuk mencapai jarak tempuh terjauh sama dengan dua kali waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi :
Keterangan :
hmaks =Ketinggian maksimum (m)
xmaks = Jarak
tempuh mendatar/horizontal terjauh (m)
t
= Waktu (s)
sebagai
tambahan.... untuk memperoleh jarak tempuh horizontal terjauh dengankecepatan
awal yang sama adalah dengan sudut elevasi sebesar 45o.
4.
GERAK
MELINGKAR
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu
benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan
lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat
dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya
suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang
berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk
lingkaran
A. Besaran gerak melingkar
Besaran-besaran
yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah teta, omega dan alfa atau
berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi,
kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan r, v dan a.
|
Besaran
gerak lurus dan melingkar
|
|||
|
Gerak
lurus
|
Gerak
melingkar
|
||
|
Besaran
|
Satuan
(SI)
|
Besaran
|
Satuan
(SI)
|
|
poisisi r
|
sudut
|
||
|
kecepatan v
|
kecepatan
sudut
|
||
|
percepatan a
|
percepatan
sudut
|
||
|
-
|
-
|
perioda
|
|
|
-
|
-
|
radius
|
|
B. TurunAn dan integral
Seperti halnya
kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki
hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.
C. Hubungan antar besaran sudut dan tangensial
Antara besaran
gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui
khusus untuk komponen
tangensial, yaitu
Perhatikan bahwa
di sini digunakan Gagal memparse (Tidak dapat menulisi atau membuat
direktori keluaran math): r_T\!
yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu
untuk suatu
selang waktu kecil atau sudut yang sempit.
D. Jenis gerak melingkar
Gerak melingkar
dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya
, yaitu:
- gerak melingkar beraturan, dan
- gerak melingkar berubah beraturan.
E. Gerak melingkar beraturan
Gerak Melingkar
Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut tetap. Besar
Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial
dengan jari-jari lintasan
Arah kecepatan
linier
dalam GMB selalu menyinggung
lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial
. Tetapnya nilai
kecepatan
akibat
konsekuensi dar tetapnya nilai
. Selain itu
terdapat pula percepatan radial
yang besarnya
tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan
sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
Bila t adalah waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan lingkaran
, maka dapat pula
dituliskan
Kinematika gerak
melingkar beraturan adalah
dengan
adalah sudut yang
dilalui pada suatu saat
,
adalah sudut
mula-mula dan
adalah kecepatan
sudut (yang tetap nilainya).
F. Gerak melingkar berubah beraturan
Gerak Melingkar
Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut
tetap. Dalam
gerak ini terdapat percepatan tangensial
(yang dalam hal
ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran
(berhimpit dengan arah kecepatan tangensial
).
Kinematika GMBB
adalah
dengan
adalah percepatan
sudut yang bernilai tetap dan
adalah kecepatan
sudut mula-mula.
G. Persamaan parametrik
Gerak melingkar
dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu
mendefinisikan:
- titik
awal gerakan dilakukan
- kecepatan
sudut putaran
(yang berarti suatu GMB)
- pusat
lingkaran
untuk kemudian
dibuat persamaannya
Hal pertama yang
harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan
yang diperoleh melalui:
Setelah diperoleh
nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu
dengan dua
konstanta
dan
yang masih harus
ditentukan nilainya. Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai
, maka dapat
ditentukan nilai
dan
:
Perlu diketahui
bahwa sebenarnya
karena merupakan
sudut awal gerak melingkar.
Hubungan antar besaran linier dan angular
Dengan
menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang
digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah
angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan
batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat
dengan mudah diturunkan.
Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut
Kecepatan linier
total dapat diperoleh melalui
dan karena
batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
dengan
diperoleh
sehingga
Percepatan tangensial dan kecepatan sudut
Dengan cara yang
sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui
dan karena
batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
dengan
diperoleh
sehingga
Kecepatan sudut tidak tetap
Persamaan parametric
dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi
GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya
percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu
diingat bahwa
dengan percepatan sudut
dan #kecepatan sudut
mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan
pada kasus GMB di atas.
Persamaan
parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:
di mana
adalah sudut yang
dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di atas mengenai
hubungan antara
,
dan
melalui proses
integrasi dan diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut
mutlak diperlukan.
Kecepatan sudut
Dengan
menggunakan aturan rantai dalam melakukan
diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh
dengan
Dapat dibuktikan
bahwa
sama dengan kasus
pada GMB.
Percepatan total
Diferensiasi
lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier memberikan
yang dapat
disederhanakan menjadi
Selanjutnya
yang umumnya
dituliskan [3]
dengan
yang merupakan
percepatan sudut, dan
yang merupakan
percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus dibelokkan
atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran.
Gerak berubah beraturan
Gerak melingkar
dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami
dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya
kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan,
bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang
berubah beraturan.
|
Gerak
berubah beraturan
|
||
|
Kecepatan
|
GLBB
|
GMB
|
|
Besar
|
berubah
|
tetap
|
|
Arah
|
tetap
|
berubah
|
DAFTAR PUSTAKA
M. S. 2002. Hasil
Belajar Fisika Ditinjau dari Beberapa Faktor Psikologis. Disertasi . (ti dak
diterbitkan) . IKIP Jakarta Amien, Moh. 1996.
Adjat Sudrajat
dkk., 1997 " Bahan galian industri" Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral PPPTM. Anggono, Juliana, Soejono Tjitro, Edward ...
T. 2005. Budidaya
dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai .
Penebar Swadaya: Bogor.
M. S. 2002. Hasil
Belajar Fisika Ditinjau dari Beberapa Faktor Psikologis. Disertasi . (ti dak
diterbitkan) . IKIP Jakarta Amien, Moh. 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar